Kamis, 10 Maret 2016

Makalah Motivasi



MAKALAH DASAR-DASAR MANAJEMEN
MOTIVASI








Oleh:



AGUNG DWI KURNIAWAN
L 131 15 035 


JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2015



KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Tuhan YME, yang telah senantiasa melimpahkan Rahmat dan Hidayah- nya sehingga kita semua dalam keadaan sehat walafiat dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Penyusun juga panjatkan kehadiran Tuhan, karena hanya dengan kerido’an-nya Makalah dengan judul MOTIVASI ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari betul sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, makalah ini tidak akan terwujud dan masih jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis berharap saran dan kritik demi perbaikan-perbaikan lebih lanjut.
Akhirnya penulis berharap, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi yang membutuhkan.





Palu, 25 Februari 2016



                   Kelompok VI      






BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Pada dasarnya perusahaan bukan saja mengharapkan karyawan yang mampu, cakap dan terampil, tetapi yang terpenting mereka mau bekerja giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang optimal. Untuk mempengaruhi sikap dan perilaku kerja, manajer harus memahami sifat dan motif apa yang mendorong mereka mau bekerja keras untuk perusahaan.
Manusia ingin bekerja karena didorong keinginan untuk dapat memenuhi kebutuhan fisik dan rohani. Sedangkan perusahaan selalu mengharapkan agar karyawannya bekerja giat, memenuhi peraturan atau disiplin serta menghasilkan prestasi kerja yang bai, karna hanya dengan cara ini suatu perusahaan dapat meencapai tujuannya dengan tingkat produktivitas kerja yang tinggi. Untuk menyatukan hal tersebut diperlukan suatu dorongan bagi karyawan salah satu caranya adalah motivasi.
Motivasi adalah suatu kondisi dalam diri individu yang menimbulkan, mengarahkan, dan mngorganisasikan tingkah lakunya, bahkan menentukan tingkat usaha yang mungkin dilakukan dan hasil yang diperoleh dalam mencapai suatu tujuan. Motivasi bukan hanya salah satu faktor yang meempengaruhi tingkat preestasi seseorang. Dua faktor lainnnya yang terlibat adalah kemampuan individu dan pemahaman yang dilakukan untuk mencapai prstasi yang tinggi.
Di dalam konteks organisasi, motivasi kerja dipengaruhi oleh tiga hal yaitu karakteristik individu, karakteristik pekerjaan, dan karakteristik lingkungan kerja. karakteristik individu meliputi minat, sikap dan kebutuhan. Karakteristik pekerjaan meliputi variasi aktifitas yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan, signifikan tugas, dan tipe feedback yang diterima. Karakteristik lingkungan kerja berrkaitan atas 2 hal yaitu lingkungan kerja kelompok misalnya dengan rekan kerja dan kebijakan kerja misalnya reward.

 Kepuasan kerja dan motivasi kerja yang dirasakan oleh karyawan dapat menurunkan komitmen organisasional ataupun meningkatkan komitmen organisasional karyawan. Karyawan yang merasa puas dengan pekerjaan yang diperoleh akan termotivasi untuk meningkatkan kinerja sehingga akan berdampak pada meningkatnya keberhasilan perusahaan. Karyawan yang bekerja dengan senang hati dan tanpa adanya paksaan akan memberikan hasil yang baik dan akan menumbuhkan komitmen organisasional karyawan terhadap perusahaan.
1.2         Rumusan Masalah
1.             Apa pengertian motivasi kerja?
2.            Teori apa sajakah yang terdapat dalam motivasi ?
3.            Aspek apa saja yang mempengaruhi motivasi kerja?
4.             Bagaimana manfaat motivasi bagi seorang karyawan?

1.3         Tujuan
1.             Untuk mengetahui pengertian motivasi kerja
2.             Untuk mengetahui teori apa saja yang mendasari motivasi kerja
3.             Untuk mengetahui pengaruh dan manfaat motivasi kerja bagi karyawan 









BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Motivasi Kerja

Menurut arti katanya, motivasi atau motivation berarti motif, penimbulan motif atau hal yang menimbulkan dorongan. Dalam kamus administrasi, Drs. The Liang Gie CS, memberikan perumusan akan motivating atau pendorong kegiatan sebagai berikut: “pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer dalam memberikan inspirasi, semangat dan dorongan kepada orang lain, dalam hal ini karyawannya untuk mengambil tindakan-tindakan. Pemberian dorongan ini bertujuan untuk menggiatkan orang-orang atau karyawan agar mereka besemangat dan dapat mencapai hasil sebagaimana dikehendaki dari ornag-orang tersebut.
Di dalam konteks organisasi, motivasi kerja dipengaruhi oleh tiga hal yaitu karakteristik individu, karakteristik pekerjaan, dan karakteristik lingkungan kerja. karakteristik individu meliputi minat, sikap dan kebutuhan. Karakteristik pekerjaan meliputi variasi aktifitas yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan, signifikan tugas, dan tipe feedback yang diterima. Karakteristik lingkungan kerja berrkaitan atas 2 hal yaitu lingkungan kerja kelompok misalnya dengan rekan kerja dan kebijakan kerja misalnya reward.

2.2.  Dasar – dasar Pokok Motivasi Kerja

Pada dasarnya motivasi dapat mamacu karyawan untuk bekerja keras sehingga dapat mencapai tujuan mereka. Hal ini akan meningkatkan produkitvitas kerja karyawan sehingga berpengaruh pada pencapaian tujuan perusahaaan, Sumber motivasi ada tiga faktor yakni :
(1) Kemungkinana untuk berkembang
(2) Jenis pekerjaan
(3) Apakah mereka dapat merasa bangga menjadi bagian dari perusahaan tempat mereka bekerja.
Di samping itu terdapat beberapa aspek yang terpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan, yakni:
a.       Rasa aman dalam bekerja
b.      Mendapatkan gaji yang adil dan kompetitif
c.       Lingkungan kerja yang menyengangkan
d.      Penghargaan atas prestasi kerja dan perlakuan yang adil dari manajemen.
Dengan melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan, pekerjaan yang menarik menantang, kelompok dan rekan-rekan kerja yang menyenangkan, kejelasan akan standar keberhasilan, output yang diharapkan serta, bangga terhadap pekerjaan dan perusahaan dapat menjadi faktor pemicu kerja karyawan.
          Pada dasarnya proses dapat digambarkan jika seseorang tidak puas akan mengakibatkan ketegangan, yang pada akhirnya akan mencapai jalan atau tindakan untuk memenuhi dan terus mencari kepuasan yang menurut ukurannya sendiri sudah sesuai dan harus terpenuhi. Sebagai contohnya, beberapa karyawan secara regular menghabiskan sebagian besar waktunya untuk berbicara atau mendiskusikan sesuatu di kantor, yang sebenarnya hanya untk memuaskan kebutuhan sosialnya. Langkah ini sebagai suat usaha yang bagus, namun tidak produktif dapat mewujudkan hasil kerja atau target kerja.

2.3. Teori – Teori Motivasi Kerja

1.    Teori A. H. Maslow
Teori motivasi yang sangat terkenal adalah toeri kebutuan yang dikemukakan oleh Abraham Maslow. Menurut Maslow bahwa pada setiap diri manusia itu terdiri atas lima kebutuhan, yaitu:
·         Aktualisasidiri
Kebutuhan untuk menggunakan , skill, potensi, kebutuhan untuk berpendapat dengan mengemukakan ide-ide, memberikan penilaian dan kritik terhadap Sesutu
·         Penghargaan diri
Kebutuhan akan harga diri, kebutuhan dihormati dan dihargai orang lain
·         Kepemilikan sosial
Kebutuhan merasa memiliki, kebutuhan untuk diterima dalam kelompok, berafiliasi, berinteraksi dan kebutuhan untuk mencintai dan dicintai
·         Rasa aman
Kebutuhan rasa aman, kebutuhan perlindungan dari ancaman, bahaya, pertentangan dan lingkungan hidup
·         Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan fisiologis, kebutuhan makan, minum, perlindungan fisik, seksual, sebagai kebutuhan terendah
Bagian di atas menjelaskan bahwa urutan dan rangkaian kebutuhan seseorang selalu mengikuti alur yang dijelaskan oleh teori Maslow.Semakin ke atas kebutuhan seseorang semakin sedikit jumlah atau kuantitas manusia yang memiliki kriteria kebutuhannya, contohnya kebutuhan kategori self actualization/kebutuhan kebebasan diri untuk merealisasikan cita-cita / harapan individu untuk mengembangkan bakat yang dimilikinya.Jika dilihat dari struktur dan keadaan masyarakat Indonesia, sumber daya manusia kita masih banyak pada peringkat kebutuhan fisiologis.
2. Teori David Mc Uelland
David Mc Clelland direktur pusat penelitian kepribadian di universitas Harvard menganalisis tentang tiga kebutuhan manusia yang sangat penting di dalam organisasi tentang motivasi mereka. Mc Clelland theory of needs memfokuskan kepada tiga hal, yaitu:
• Kebutuhan dalam mencapai kesuksesan (Need for a chievement); kemampuan untuk mencapai hubungan kepada standar perusaahn yang telah ditentukan juga perjuangan karyawan untuk menuju keberhasilan.
• Kebuthan dalam kekuasaan/ororitas kerja (need for power), kebutuhan untuk membuat orang berperilaku dalam keadaan yang wajar dan bijaksana dalam tugasnya masing-masing.
• Kebutuhan untk berafiliasi (need for affiliation); hasrat untuk bersahabat dan mengenal lebik dekat rekan kerja dalam organisasi.
3. Toeri Mc Gregor
Dogles Mc Gregor mengajukan dua pandangan yang berbeda tentang manusia negative dengan tanda x dan positif dengan tanda Y. Setelah melakukan penyelidikan tentang perjanjian seorang manajer dan karyawan, Mc. Gregor merumuskan asumsi-asumsi dan perilaku manusia dalam organisasi sebagai berikut:
A.      Teori X (negative) merumuskan sebagai berikut:
• Manusia sebenarnya tidak suka bekerja dan jika ada kesempatan dia akan menghindari atau
   bermalas-malasan dalam bekerja.
• Semenjak manusia tidak menyukai pekerjaannya, mereka harus diatur dan di kontrol bahkan mungkin ditakuti untuk menerima sanksi hukum jika tidak bekerja dengan sungguh-sungguh.
• Manusia akan menghindari tanggung jawabnya dan mencari tujuan formal sebisa mungkin.
• Kebanyakan manusia menempatkan keamanan dan di atas faktor lainnya yang berhubungan erat dengan pekerjaan dan akan menggambarkannya dengan sedikit ambisi.


B.       Teori Y (positif) merumuskan sebagai berikut:
• Manusia dapat memandang pekerjaan sebagai sesuatu yang wajar, lumrah dan alamiah.
• Manusia akan melatih tujuan pribadi dan pengontrakan diri sendiri jika mereka melakukan
   komitmen yang sangat objektif.
• Kemampuan untuk melakukan keputusan yang cerdas dan inovatif adalah tersebar secara meluas diberbagai kalangan tidak hanya dari kalangan top manajement/dewan direksi jadi teori MC. Gregor ini lebih memihak kepada asumsi-asusmi Y dari perilaku sumber daya manusia di dalam organisasi. Boleh jadi, ide-ide secara partisipasi manusia dalam kepuasan kerjanya.

4. Teori M. Scott Myers
M. Scott Myers dari Texas menelaah 5 kelompok karyawan yaitu: ilmuwan, insinyur, penyelia pembuatan, teknisis pria yang dibayar berdasarkan jam, dan perakitan wanitan. Myers menerangkan 2 tipe karyawan: pencari motivasi adalah karyawan yang dimotivasi oleh keberhasilan pelaksanaan, tanggung jawab, pertumbuhan, pengembangan, pekerjaan itu sendiri dan pengakuan, sedangkan pengelak motivasi biasanya terlalu memikirkan/merasa tidak puas dengan faktor-faktor seperti upah dan tunjangannya. Karena itu manajer yang ingin memotivasi karyawan harus menentukan orientasi kelompok dan sesudah itu menerapkan langkah-langkah perbaikan yang layak.
5. Toeri Frederick Herzberg
Menurut teori Herzberg, faktor-faktor yang berperan sebagai motivator terhadap pegawai, yakni yang mampu memuaskan dan mendorong orang untuk bekerja baik terjadi dari:
• Achievement (keberhasilan pelaksanaan)
Agar seorang bawahan dapat berhasil dalam pekerjaannya, maka pemimpin harus mempelajari bawahannya dan pekerjaannya dengan memberikan kesempatan agar bawahan dapat berusaha mencapai hasil.Selanjutnya agar pemimpin memberi semangat pada para pegawainya sehingga pegawai telah berhasil mengerjakan pekerjaannya, pemimpin harus menyatakan keberhasilan itu.
• Recognition (pengakuan)
Pengakuan terhadap keberhasilan pegawai dapat dilakukan berbagai cara, yaitu:
- Memberi surat penghargaan
- Memberi hadiah berupa uang tunai
- Memberi medali, surat penghargaan, dan hadiah uang tunai
- Memberi kenaikan gaji dan promosi

• The work it self (pekerjaan itu sendiri)
Pemimpin membuat usaha-usaha yang riil dan meyakinkan, sehingga pegawai mengerti akan pentingnya pekerjaan yang dilakukannya dan berusaha menghindarkan kebosanan dalam pekerjaan pegawai serta mengusahakan agar pegawai sudah tepat dalam pekerjaannya.
• Responsibilities (tanggung jawab)
Agar responsibilities benar-benar menjadi motivator bagi pegawai, pemimpin harus menghindari supervise yang ketat, dengan memberikan pegawai bekerja sendiri sepanjang pekerjaan itu memungkinkan dan menerapkan prinsip partisipasi.
• Advancement (pengembangan)
Agar faktor ini benar-benar berfungsi sebagai motivator maka pemimpin dapat memulainya dengan melatih bawahannya untuk pekerjaan yang lebih bertanggung jawab.Selanjutnya pemimpin memberi rekomendasi tentang pegawai yang siap untuk mengembangkan, untuk menaikkan pangkatnnya atau dikirim mengikuti pendidikan atau latihan lanjutan.
2.4.  Motivasi Bersifat Positif
Setiap pemimpin harus mempelajari setiap perilaku karyawan agar bisa menggunakan motivasi yang tepat dan cocok.
• Penghargaan terhadap pekerjaan
Kebanyakan manusia senang menerima pengakuan terhadap pekerjaan yang diselesaikannya dengan baik, berdiam diri saja tidak cukup.Terutama apabila pekerjaan baik dihargai tanpa, komentar, sementara pekerjaan jelek selalu diberikan teguran. Bagaimana penghargaan terhadap pekerjaan yang teselesaikan dengan baik akan menyenangkan hati itu.
• Komunikasi dan informasi
Pemberian informasi yang jelas akan sangat berguna untuk menghindari adanya gosip, desas-desus dan sebagainya harus ada informasi dan komunikasi kepada karyawan dengan baik, jelas dan terperinci. Hasilnya, setelah diberikan penjelasan atau informasi, mereka akan bersemangat atau termotivasi dalam bekerja.
• Persaingan, Partisipasi Dan Kebanggaan
Pada umumnya, setiap orang sering bersaing secara sehat dan jujur.Sikap dasar ini bisa di manfaatkan oleh para pemimpin dengan memberikan motivasi persaingan yang sehat dalam menjalankan tugasnya.Pemberian hadiah untuk yang menang merupakan bentuk motivasi postif.Dengan dijalankannya partisipasi ini bisa di peroleh manfaat, seperti bisa dibuatnya keputusan yang lebih baik karena banyak sumbangan pikiran, adanya penerimaan yang lebih besar terhadap perintah yang diberikan dan adanya perasaan diperlukan.Kebanggan disini sebagai alat motivasi dengan persaingan dan pemberian penghargaan.
2. 5. Berbagai Pandangan Motivasi Kerja Dalam Organisasi
A.           Model Tradisional
Model motivasi tradisional dihubungkan dengan tokoh Fredrick Taylor untuk memberikan dorongan kepada karyawan agar melakukan tugas mereka dengan berhasil, para manajer menggunakan sistem upah.Semakin banyak mereka menghasilkan/mencapai hasil kerja yang sempurna, semakin besar penghasilan mereka.
B.            Model Hubungan Manusiawi
Elton Maya dan peniliti tentang hubungan manusia lainnya menemukan bahwa kontak sosial yang dialami mereka, dan kebosanan serta rutinitas pekerjaan merupakan hal-hal yang mengurangi motivasi dalam bekerja.Sehingga mereka menganjurkan para manajer bisa memotivasi karyawan dengan mengakui kebutuhan sosial dan membuat mereka merasa penting dan berguna.
Perusahaan mencoba untuk mengakui kebutuhan sosial karyawan dan mencoba memotivasi mereka dengan meningkatkan kepuasan kerja.Para karyawan diberi lebih banyak waktu kebebasan untuk mengambil keputusan dalam pekerjaannya.Dalam model atasan mereka memperlakukan dengan baik dan tenggang rasa juga penuh perhatian atas kebutuhan mereka.
C.           Model Sumber Daya Manusia
Tugas manajer dalam model ini, bukanlah menyuap para karyawan dengan upah atau uang saja tetapi juga untuk mengembangkan rasa tanggung jawab bersama dalam mencapai tujuan organisasi dan anggotanya, dimana setiap karyawan menyumbangkan sesuai dengan kepentingan dan kemampuannya masing-masing.





BAB III
PENUTUP
3.1    Kesimpulan
1.       Penggerakan motivasi merupakan suatu usaha untuk menggerakan anggota atau kelompok yang berkeinginan dan berusaha mencapai target yang ingin dicapai dan juga memenuhi kebutuhan individunya. Motivasi itu sangatlah penting dalam dunia organisasi khususnya manajemennya, karena melalui motivasi para organisator dapat mengoptimalkan potensi dan kemampuam yang ada dan mungkin ada dalam dirinya demi tercapainya tujuan baik itu dari organisasinya ataupun tujuan individu itu sendiri.
2.       Motivasi kerja dipengaruhi oleh tiga hal yaitu karakteristik individu, karakteristik pekerjaan, dan karakteristik lingkungan kerja. karakteristik individu meliputi minat, sikap dan kebutuhan. Karakteristik pekerjaan meliputi variasi aktifitas yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan, signifikan tugas, dan tipe feedback yang diterima. Karakteristik lingkungan kerja berrkaitan atas 2 hal yaitu lingkungan kerja kelompok misalnya dengan rekan kerja dan kebijakan kerja misalnya reward.










DAFTAR PUSTAKA

Lestari Puji, 2009, Analaisis Interaksi Motivasi, FPSI, Universitas Indonesia

Seno Bima, Makalah Motivasi Manajemen, http://makalahtugasmu.blogspot.co.id/2015/09/makalah-motivasi-dalam-manajemen.html diakses pada tanggal 03 Oktober 2015

Siswanto,H. B. 2010. Pengantar Ilmu Manajemen. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar