MAKALAH
DASAR-DASAR MANAJEMEN
MOTIVASI
Oleh:
AGUNG DWI KURNIAWAN
L 131 15 035
JURUSAN
KEHUTANAN
FAKULTAS
KEHUTANAN
UNIVERSITAS
TADULAKO
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan YME, yang telah
senantiasa melimpahkan Rahmat dan Hidayah- nya sehingga kita semua dalam keadaan sehat walafiat dalam menjalankan
aktifitas sehari-hari. Penyusun juga panjatkan kehadiran Tuhan, karena hanya dengan kerido’an-nya Makalah dengan judul “MOTIVASI” ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari betul sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak,
makalah ini tidak akan terwujud dan masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
dengan segala kerendahan hati penulis berharap saran dan kritik demi perbaikan-perbaikan
lebih lanjut.
Akhirnya penulis berharap, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
yang membutuhkan.
Palu, 25 Februari 2016
Kelompok
VI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pada dasarnya perusahaan bukan saja mengharapkan
karyawan yang mampu, cakap dan terampil, tetapi yang terpenting mereka mau
bekerja giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang optimal. Untuk
mempengaruhi sikap dan perilaku kerja, manajer harus memahami sifat dan motif
apa yang mendorong mereka mau bekerja keras untuk perusahaan.
Manusia ingin bekerja karena didorong keinginan
untuk dapat memenuhi kebutuhan fisik dan rohani. Sedangkan perusahaan selalu
mengharapkan agar karyawannya bekerja giat, memenuhi peraturan atau disiplin
serta menghasilkan prestasi kerja yang bai, karna hanya dengan cara ini suatu
perusahaan dapat meencapai tujuannya dengan tingkat produktivitas kerja yang
tinggi. Untuk menyatukan hal tersebut diperlukan suatu dorongan bagi karyawan
salah satu caranya adalah motivasi.
Motivasi adalah suatu kondisi dalam diri individu
yang menimbulkan, mengarahkan, dan mngorganisasikan tingkah lakunya, bahkan
menentukan tingkat usaha yang mungkin dilakukan dan hasil yang diperoleh dalam
mencapai suatu tujuan. Motivasi bukan hanya salah satu faktor yang
meempengaruhi tingkat preestasi seseorang. Dua faktor lainnnya yang terlibat
adalah kemampuan individu dan pemahaman yang dilakukan untuk mencapai prstasi
yang tinggi.
Di dalam konteks organisasi, motivasi kerja
dipengaruhi oleh tiga hal yaitu karakteristik individu, karakteristik
pekerjaan, dan karakteristik lingkungan kerja. karakteristik individu meliputi
minat, sikap dan kebutuhan. Karakteristik pekerjaan meliputi variasi aktifitas
yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan, signifikan tugas, dan tipe feedback yang diterima. Karakteristik
lingkungan kerja berrkaitan atas 2 hal yaitu lingkungan kerja kelompok misalnya
dengan rekan kerja dan kebijakan kerja misalnya reward.
Kepuasan
kerja dan motivasi kerja yang dirasakan oleh karyawan dapat menurunkan komitmen
organisasional ataupun meningkatkan komitmen organisasional karyawan. Karyawan
yang merasa puas dengan pekerjaan yang diperoleh akan termotivasi untuk
meningkatkan kinerja sehingga akan berdampak pada meningkatnya keberhasilan
perusahaan. Karyawan yang bekerja dengan senang hati dan tanpa adanya paksaan
akan memberikan hasil yang baik dan akan menumbuhkan komitmen organisasional
karyawan terhadap perusahaan.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian
motivasi kerja?
2.
Teori apa
sajakah yang terdapat dalam motivasi ?
3.
Aspek apa saja
yang mempengaruhi motivasi kerja?
4.
Bagaimana
manfaat motivasi bagi seorang karyawan?
1.3
Tujuan
1.
Untuk mengetahui
pengertian motivasi kerja
2.
Untuk mengetahui
teori apa saja yang mendasari motivasi kerja
3.
Untuk mengetahui
pengaruh dan manfaat motivasi kerja bagi karyawan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Pengertian Motivasi Kerja
Menurut arti katanya, motivasi atau motivation berarti
motif, penimbulan motif atau hal yang menimbulkan dorongan. Dalam kamus
administrasi, Drs. The Liang Gie CS, memberikan perumusan akan motivating atau
pendorong kegiatan sebagai berikut: “pekerjaan yang dilakukan oleh seorang
manajer dalam memberikan inspirasi, semangat dan dorongan kepada orang lain, dalam
hal ini karyawannya untuk mengambil tindakan-tindakan. Pemberian dorongan ini
bertujuan untuk menggiatkan orang-orang atau karyawan agar mereka besemangat
dan dapat mencapai hasil sebagaimana dikehendaki dari ornag-orang tersebut.
Di dalam konteks organisasi, motivasi kerja
dipengaruhi oleh tiga hal yaitu karakteristik individu, karakteristik
pekerjaan, dan karakteristik lingkungan kerja. karakteristik individu meliputi
minat, sikap dan kebutuhan. Karakteristik pekerjaan meliputi variasi aktifitas
yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan, signifikan tugas, dan tipe feedback yang diterima. Karakteristik
lingkungan kerja berrkaitan atas 2 hal yaitu lingkungan kerja kelompok misalnya
dengan rekan kerja dan kebijakan kerja misalnya reward.
2.2.
Dasar – dasar Pokok Motivasi Kerja
Pada
dasarnya motivasi dapat mamacu karyawan untuk bekerja keras sehingga dapat
mencapai tujuan mereka. Hal ini akan meningkatkan produkitvitas kerja karyawan
sehingga berpengaruh pada pencapaian tujuan perusahaaan, Sumber motivasi
ada tiga faktor yakni :
(1) Kemungkinana untuk berkembang
(2) Jenis pekerjaan
(3) Apakah mereka dapat merasa
bangga menjadi bagian dari perusahaan tempat mereka bekerja.
Di samping
itu terdapat beberapa aspek yang terpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan,
yakni:
a.
Rasa aman
dalam bekerja
b. Mendapatkan
gaji yang adil dan kompetitif
c.
Lingkungan
kerja yang menyengangkan
d. Penghargaan
atas prestasi kerja dan perlakuan yang adil dari manajemen.
Dengan
melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan, pekerjaan yang menarik
menantang, kelompok dan rekan-rekan kerja yang menyenangkan, kejelasan akan
standar keberhasilan, output yang diharapkan serta, bangga terhadap pekerjaan
dan perusahaan dapat menjadi faktor pemicu kerja karyawan.
Pada dasarnya proses dapat digambarkan jika seseorang tidak puas akan mengakibatkan ketegangan, yang pada akhirnya akan mencapai jalan atau tindakan untuk memenuhi dan terus mencari kepuasan yang menurut ukurannya sendiri sudah sesuai dan harus terpenuhi. Sebagai contohnya, beberapa karyawan secara regular menghabiskan sebagian besar waktunya untuk berbicara atau mendiskusikan sesuatu di kantor, yang sebenarnya hanya untk memuaskan kebutuhan sosialnya. Langkah ini sebagai suat usaha yang bagus, namun tidak produktif dapat mewujudkan hasil kerja atau target kerja.
Pada dasarnya proses dapat digambarkan jika seseorang tidak puas akan mengakibatkan ketegangan, yang pada akhirnya akan mencapai jalan atau tindakan untuk memenuhi dan terus mencari kepuasan yang menurut ukurannya sendiri sudah sesuai dan harus terpenuhi. Sebagai contohnya, beberapa karyawan secara regular menghabiskan sebagian besar waktunya untuk berbicara atau mendiskusikan sesuatu di kantor, yang sebenarnya hanya untk memuaskan kebutuhan sosialnya. Langkah ini sebagai suat usaha yang bagus, namun tidak produktif dapat mewujudkan hasil kerja atau target kerja.
2.3. Teori –
Teori Motivasi Kerja
1. Teori A. H. Maslow
Teori
motivasi yang sangat terkenal adalah toeri kebutuan yang dikemukakan oleh
Abraham Maslow. Menurut Maslow bahwa pada setiap diri manusia itu terdiri atas
lima kebutuhan, yaitu:
·
Aktualisasidiri
Kebutuhan untuk menggunakan , skill,
potensi, kebutuhan untuk berpendapat dengan mengemukakan ide-ide, memberikan
penilaian dan kritik terhadap Sesutu
·
Penghargaan diri
Kebutuhan akan harga diri, kebutuhan
dihormati dan dihargai orang lain
·
Kepemilikan sosial
Kebutuhan merasa memiliki, kebutuhan
untuk diterima dalam kelompok, berafiliasi, berinteraksi dan kebutuhan untuk
mencintai dan dicintai
·
Rasa aman
Kebutuhan rasa aman, kebutuhan
perlindungan dari ancaman, bahaya, pertentangan dan lingkungan hidup
·
Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan fisiologis, kebutuhan
makan, minum, perlindungan fisik, seksual, sebagai kebutuhan terendah
Bagian di
atas menjelaskan bahwa urutan dan rangkaian kebutuhan seseorang selalu
mengikuti alur yang dijelaskan oleh teori Maslow.Semakin ke atas kebutuhan
seseorang semakin sedikit jumlah atau kuantitas manusia yang memiliki kriteria
kebutuhannya, contohnya kebutuhan kategori self actualization/kebutuhan
kebebasan diri untuk merealisasikan cita-cita / harapan individu untuk
mengembangkan bakat yang dimilikinya.Jika dilihat dari struktur dan keadaan
masyarakat Indonesia, sumber daya manusia kita masih banyak pada peringkat
kebutuhan fisiologis.
2. Teori David Mc Uelland
David Mc
Clelland direktur pusat penelitian kepribadian di universitas Harvard menganalisis
tentang tiga kebutuhan manusia yang sangat penting di dalam organisasi tentang
motivasi mereka. Mc Clelland theory of needs memfokuskan kepada tiga hal,
yaitu:
• Kebutuhan dalam mencapai
kesuksesan (Need for a chievement); kemampuan untuk mencapai hubungan kepada
standar perusaahn yang telah ditentukan juga perjuangan karyawan untuk menuju
keberhasilan.
• Kebuthan dalam kekuasaan/ororitas
kerja (need for power), kebutuhan untuk membuat orang berperilaku dalam keadaan
yang wajar dan bijaksana dalam tugasnya masing-masing.
• Kebutuhan untk berafiliasi (need
for affiliation); hasrat untuk bersahabat dan mengenal lebik dekat rekan kerja
dalam organisasi.
3. Toeri Mc Gregor
Dogles Mc
Gregor mengajukan dua pandangan yang berbeda tentang manusia negative dengan
tanda x dan positif dengan tanda Y. Setelah melakukan penyelidikan tentang
perjanjian seorang manajer dan karyawan, Mc. Gregor merumuskan asumsi-asumsi
dan perilaku manusia dalam organisasi sebagai berikut:
A. Teori X (negative) merumuskan sebagai berikut:
• Manusia
sebenarnya tidak suka bekerja dan jika ada kesempatan dia akan menghindari atau
bermalas-malasan
dalam bekerja.
• Semenjak
manusia tidak menyukai pekerjaannya, mereka harus diatur dan di kontrol bahkan
mungkin ditakuti untuk menerima sanksi hukum jika tidak bekerja dengan sungguh-sungguh.
• Manusia
akan menghindari tanggung jawabnya dan mencari tujuan formal sebisa mungkin.
• Kebanyakan
manusia menempatkan keamanan dan di atas faktor lainnya yang berhubungan erat
dengan pekerjaan dan akan menggambarkannya dengan sedikit ambisi.
B. Teori Y (positif) merumuskan sebagai berikut:
• Manusia
dapat memandang pekerjaan sebagai sesuatu yang wajar, lumrah dan alamiah.
• Manusia
akan melatih tujuan pribadi dan pengontrakan diri sendiri jika mereka melakukan
komitmen yang sangat objektif.
• Kemampuan
untuk melakukan keputusan yang cerdas dan inovatif adalah tersebar secara
meluas diberbagai kalangan tidak hanya dari kalangan top manajement/dewan
direksi jadi teori MC. Gregor ini lebih memihak kepada asumsi-asusmi Y dari
perilaku sumber daya manusia di dalam organisasi. Boleh jadi, ide-ide secara
partisipasi manusia dalam kepuasan kerjanya.
4. Teori M. Scott Myers
M. Scott
Myers dari Texas menelaah 5 kelompok karyawan yaitu: ilmuwan, insinyur,
penyelia pembuatan, teknisis pria yang dibayar berdasarkan jam, dan perakitan
wanitan. Myers menerangkan 2 tipe karyawan: pencari motivasi adalah karyawan
yang dimotivasi oleh keberhasilan pelaksanaan, tanggung jawab, pertumbuhan,
pengembangan, pekerjaan itu sendiri dan pengakuan, sedangkan pengelak motivasi
biasanya terlalu memikirkan/merasa tidak puas dengan faktor-faktor seperti upah
dan tunjangannya. Karena itu manajer yang ingin memotivasi karyawan harus
menentukan orientasi kelompok dan sesudah itu menerapkan langkah-langkah
perbaikan yang layak.
5. Toeri Frederick Herzberg
Menurut
teori Herzberg, faktor-faktor yang berperan sebagai motivator terhadap pegawai,
yakni yang mampu memuaskan dan mendorong orang untuk bekerja baik terjadi dari:
•
Achievement (keberhasilan pelaksanaan)
Agar seorang
bawahan dapat berhasil dalam pekerjaannya, maka pemimpin harus mempelajari
bawahannya dan pekerjaannya dengan memberikan kesempatan agar bawahan dapat
berusaha mencapai hasil.Selanjutnya agar pemimpin memberi semangat pada para
pegawainya sehingga pegawai telah berhasil mengerjakan pekerjaannya, pemimpin
harus menyatakan keberhasilan itu.
•
Recognition (pengakuan)
Pengakuan
terhadap keberhasilan pegawai dapat dilakukan berbagai cara, yaitu:
- Memberi
surat penghargaan
- Memberi
hadiah berupa uang tunai
- Memberi
medali, surat penghargaan, dan hadiah uang tunai
- Memberi
kenaikan gaji dan promosi
• The work
it self (pekerjaan itu sendiri)
Pemimpin
membuat usaha-usaha yang riil dan meyakinkan, sehingga pegawai mengerti akan
pentingnya pekerjaan yang dilakukannya dan berusaha menghindarkan kebosanan
dalam pekerjaan pegawai serta mengusahakan agar pegawai sudah tepat dalam
pekerjaannya.
• Responsibilities
(tanggung jawab)
Agar
responsibilities benar-benar menjadi motivator bagi pegawai, pemimpin harus
menghindari supervise yang ketat, dengan memberikan pegawai bekerja sendiri
sepanjang pekerjaan itu memungkinkan dan menerapkan prinsip partisipasi.
•
Advancement (pengembangan)
Agar faktor
ini benar-benar berfungsi sebagai motivator maka pemimpin dapat memulainya
dengan melatih bawahannya untuk pekerjaan yang lebih bertanggung
jawab.Selanjutnya pemimpin memberi rekomendasi tentang pegawai yang siap untuk
mengembangkan, untuk menaikkan pangkatnnya atau dikirim mengikuti pendidikan
atau latihan lanjutan.
2.4. Motivasi Bersifat Positif
Setiap
pemimpin harus mempelajari setiap perilaku karyawan agar bisa menggunakan
motivasi yang tepat dan cocok.
• Penghargaan
terhadap pekerjaan
Kebanyakan
manusia senang menerima pengakuan terhadap pekerjaan yang diselesaikannya
dengan baik, berdiam diri saja tidak cukup.Terutama apabila pekerjaan baik
dihargai tanpa, komentar, sementara pekerjaan jelek selalu diberikan teguran.
Bagaimana penghargaan terhadap pekerjaan yang teselesaikan dengan baik akan
menyenangkan hati itu.
• Komunikasi
dan informasi
Pemberian
informasi yang jelas akan sangat berguna untuk menghindari adanya gosip,
desas-desus dan sebagainya harus ada informasi dan komunikasi kepada karyawan
dengan baik, jelas dan terperinci. Hasilnya, setelah diberikan penjelasan atau
informasi, mereka akan bersemangat atau termotivasi dalam bekerja.
• Persaingan,
Partisipasi Dan Kebanggaan
Pada
umumnya, setiap orang sering bersaing secara sehat dan jujur.Sikap dasar ini
bisa di manfaatkan oleh para pemimpin dengan memberikan motivasi persaingan
yang sehat dalam menjalankan tugasnya.Pemberian hadiah untuk yang menang
merupakan bentuk motivasi postif.Dengan dijalankannya partisipasi ini bisa di
peroleh manfaat, seperti bisa dibuatnya keputusan yang lebih baik karena banyak
sumbangan pikiran, adanya penerimaan yang lebih besar terhadap perintah yang
diberikan dan adanya perasaan diperlukan.Kebanggan disini sebagai alat motivasi
dengan persaingan dan pemberian penghargaan.
2. 5. Berbagai
Pandangan Motivasi Kerja Dalam Organisasi
A.
Model Tradisional
Model
motivasi tradisional dihubungkan dengan tokoh Fredrick Taylor untuk memberikan
dorongan kepada karyawan agar melakukan tugas mereka dengan berhasil, para
manajer menggunakan sistem upah.Semakin banyak mereka menghasilkan/mencapai
hasil kerja yang sempurna, semakin besar penghasilan mereka.
B.
Model
Hubungan Manusiawi
Elton Maya
dan peniliti tentang hubungan manusia lainnya menemukan bahwa kontak sosial
yang dialami mereka, dan kebosanan serta rutinitas pekerjaan merupakan hal-hal
yang mengurangi motivasi dalam bekerja.Sehingga mereka menganjurkan para
manajer bisa memotivasi karyawan dengan mengakui kebutuhan sosial dan membuat
mereka merasa penting dan berguna.
Perusahaan
mencoba untuk mengakui kebutuhan sosial karyawan dan mencoba memotivasi mereka
dengan meningkatkan kepuasan kerja.Para karyawan diberi lebih banyak waktu
kebebasan untuk mengambil keputusan dalam pekerjaannya.Dalam model atasan
mereka memperlakukan dengan baik dan tenggang rasa juga penuh perhatian atas
kebutuhan mereka.
C.
Model Sumber
Daya Manusia
Tugas
manajer dalam model ini, bukanlah menyuap para karyawan dengan upah atau uang
saja tetapi juga untuk mengembangkan rasa tanggung jawab bersama dalam mencapai
tujuan organisasi dan anggotanya, dimana setiap karyawan menyumbangkan sesuai
dengan kepentingan dan kemampuannya masing-masing.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1.
Penggerakan motivasi
merupakan suatu usaha untuk menggerakan anggota atau kelompok yang berkeinginan
dan berusaha mencapai target yang ingin dicapai dan juga memenuhi kebutuhan
individunya. Motivasi itu sangatlah penting dalam dunia organisasi khususnya
manajemennya, karena melalui motivasi para organisator dapat mengoptimalkan
potensi dan kemampuam yang ada dan mungkin ada dalam dirinya demi tercapainya
tujuan baik itu dari organisasinya ataupun tujuan individu itu sendiri.
2.
Motivasi kerja dipengaruhi oleh tiga hal yaitu karakteristik
individu, karakteristik pekerjaan, dan karakteristik lingkungan kerja.
karakteristik individu meliputi minat, sikap dan kebutuhan. Karakteristik
pekerjaan meliputi variasi aktifitas yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan,
signifikan tugas, dan tipe feedback
yang diterima. Karakteristik lingkungan kerja berrkaitan atas 2 hal yaitu
lingkungan kerja kelompok misalnya dengan rekan kerja dan kebijakan kerja
misalnya reward.
DAFTAR PUSTAKA
Lestari Puji, 2009, Analaisis Interaksi Motivasi, FPSI, Universitas
Indonesia
Seno Bima, Makalah
Motivasi Manajemen, http://makalahtugasmu.blogspot.co.id/2015/09/makalah-motivasi-dalam-manajemen.html
diakses pada tanggal 03 Oktober 2015
Siswanto,H. B.
2010. Pengantar Ilmu Manajemen.
Jakarta: PT. Bumi Aksara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar