MAKALAH SILVIKA
FOTOSINTESIS
Oleh:
AGUNG DWI KURNIAWAN
L 131 15 035
JURUSAN
KEHUTANAN
FAKULTAS
KEHUTANAN
UNIVERSITAS
TADULAKO
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah senantiasa melimpahkan Rahmat dan
Hidayah- nya sehingga kita semua dalam keadaan sehat walafiat
dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Penyusun juga panjatkan kehadiran Allah SWT, karena hanya dengan
kerido’an-nya “Makalah
Fotosintesis” ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari betul sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak,
laporan lengkap ini tidak akan terwujud dan masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis berharap saran
dan kritik demi perbaikan-perbaikan lebih lanjut.
Akhirnya penulis berharap, semoga laporan lengkap ini dapat
memberikan manfaat bagi yang membutuhkan.
Palu, Maret 2016
Penulis
BAB I
PNDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tumbuhan adalah organisme eukariota multiseluler yang tergolong ke dalam kerajaan Plantae. Tanaman hijau memiliki dinding sel yang
kokoh mengandung selulosa. Hampir semua anggota tumbuhan bersifat autotrof, yakni memproduksi energi sendiri dengan
mengubah energi cahaya matahari melalui proses yang disebut fotosintesis dalam organel sel bernama kloroplas.
Dalam
kelangsungan hidupnya tumbuhan sangat membutuhkan energi dan makanan. Tumbuhan
dapat memperoleh energi dan makanan melalui sebuah proses yang disebut
fotosintesis. Pada Klorofil ini sendiri ada di dalam bagian organel bernama
kloroplast. Dengan fotosintesislah tumbuhan bisa menghasilkan makanan dan
memperoleh energinya demi kelangsungan hidupnya.
Fotosintesis
adalah peristiwa sintesis atau penyusunan zat organik yang terdiri dari gula
dari zat anorganik yang terdiri dari air dan karbon dioksida dengan bantuan
energi cahaya atau foton matahari. Dalam fotosintesis, dihasilkan glukosa
atau karbohidrat dan oksigen. Karbohidrat inilah yang menjadi nutrisi bagi
tumbuhan. Karbohidrat digunakan sebagai sumber energi dan bahan untuk membuat
senyawa lain yang dibutuhkan tumbuhan. Sebagian dari karbohidrat ini disimpan
sebagai cadangan makanan. Jika tumbuhan dimakan hewan atau manusia, maka
terjadi perpindahan energi dari energi matahari menjadi energi kimia dalam
tumbuhan kemudian berpindah ke tubuh hewan atau manusia. Jika hewan itu dimakan
hewan lain, maka akan disertai pula dengan perpindahan energi. Jadi sumber
energi utama bagi kehidupan di bumi ini adalah matahari. Fotosintesis ini
secara sederhana dapat diartikan sebagai sebuah proses pembuatan makanan yang
di lakukan pada tumbuhan yang memiliki warna hijau dengan cara melibatkan
sebuah cahaya matahari. Selain sinar matahari pada proses fotosintesis ini
melibatkan beberapa enzim. Pada proses fotosintesis ini sering dilakukan oleh
tumbuh-tumbuhan, dan beberapa jenis alga serta bakteri yang akan menghasilkan
sebuah energi yang dapat digunakan di dalam berbagai aktivitas. Dan sebuah
Energi tersebut juga disebut dengan nutrisi.Hampir semua makhluk hidup sangat
bergantung pada hasil fotosintesis. Sehingga fotosintesis menjadi sangat
penting bagi kehidupan di bumi. Organisme yang mampu menyusun senyawa organik
dari senyawa anorganik dinamakan
organisme autrotof.
Di
bagian daun tumbuhan terdapat 2 lapisan sel yang memiliki nama mesofil. Pada
bagian ini terdapat setengah juta kloroplast tersebar disetiap millimeter
persegi. Kemudian Cahaya matahari akan melewati lapisan epidermis tanpa warna
lalu menuju mesofil. Yang Pada bagian ini sebagian besar kegiatan dari
fotosintesis berlangsung. Maka dari itu setiap tumbuhan sangat membutuhkan
sebuah klorofil atau yang biasa di sebut dengan hijau daun agar dapat melakukan
sebuah proses fotosintesis.
1.2 Rumusan Masalah
Masalah
yang akan dibahas dalam makalah ini:
1. Apa pengertian fotosintesis?
2. Bagaimana proses terjadinya fotosintesis?
3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
fotosintesis?
1.3 Tujuan
Tujuan
yang akan dibahas dalam makalah ini:
1. Untuk
mengetahui pengertian dari fotosintesis
2. Untuk mengetahui proses yang terjadi pada
fotosintesis
3. Untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Fotosintesis
Menurut
ilmu biologi, Fotosintesis adalah proses pengubahan energi cahaya matahari
menjadi energi kimia kemudian menyimpannya dalam bentuk glukosa. Proses ini
terjadi hanya pada tumbuhan dan beberapa ganggang (Kingdom Protista). Tumbuhan
hanya memerlukan cahaya, CO2, dan H2O untuk membentuk glukosa. Proses
fotosintesis terjadi di kloroplas, lebih khususnya yaitu pigmen hijau yang
terlibat dalam fotosintesis.
Fotosintesis
terjadi terutama pada daun. Bagian khas dari daun meliputi epidermis atas dan
bagian bawah daun, mesofil daun, bundel vaskuler dan stomata. Sel-sel epidermis
atas dan bawah tidak memiliki kloroplas sehingga fotosintesis tidak dapat
terjadi. Bagian tersebut hanya berfungsi sebagai pelindung bagi daun.
Pada
stomata terdapat lubang yang berada terutama pada epidermis bawah dan untuk
pertukaran udara, stomata akan membiarkan CO2 masuk dan akan mengeluarkan O2.
Bundel vaskuler atau pembuluh darah yang terdapat di daun merupakan bagian dari
sistem transportasi tumbuhan, dimana air dan nutrisi bergerak disekitar pabrik
yang diperlukan.
2.2 Proses Fotosintesis
Tumbuhan
bersifat autotrof. Autotrof artinya dapat mensintesis makanan langsung
dari senyawa anorganik. Tumbuhan menggunakan karbon
dioksida dan air untuk menghasilkan gula dan
oksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Energi untuk menjalankan
proses ini berasal dari fotosintesis. Fotosintesis berasal dari dua kata
yaitu Photo yang berarti Cahaya dan Synthesis yang berarti proses
pembuatan atau pengolahan. Proses fotosintesis merupakan proses mengolah
bahan yang sederhana menjadi bahan yang kompleks dengan menggunakan bantuan dari
cahaya.
Bahan sederhana yang digunakan oleh tumbuhan untuk fotosintesis adalah karbon dioksida dan air. Tumbuhan umumnya mendapat karbon dioksida dari udara dan mendapatkan air dari tanah. Karbon dioksida diubah menjadi gula. Hasil sampingan proses ini adalah gas oksigen. Proses atau reaksi ini sangat memerlukan energi yang secara alami didapat dari cahaya matahari. Energi dari cahaya matahari itu diserap dari klorofil yang terdapat pada tumbuhan.
Sebenarnya, proses fotosintesis bukanlah reaksi tunggal, melainkan terdiri dari beberapa tahap reaksi yang kompleks. Reaksi tersebut dapat menghasilkan oksigen dan glukosa. Glukosa tersebut dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti selulosa dan dapat pula digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung melalui respirasi seluler yang terjadi baik pada hewan maupun tumbuhan. Secara umum reaksi yang terjadi pada respirasi seluler berkebalikan dengan persamaan di atas. Pada proses respirasi, gula atau glukosa dan senyawa lain akan bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan karbon dioksida, air, dan energi kimia.
Bahan sederhana yang digunakan oleh tumbuhan untuk fotosintesis adalah karbon dioksida dan air. Tumbuhan umumnya mendapat karbon dioksida dari udara dan mendapatkan air dari tanah. Karbon dioksida diubah menjadi gula. Hasil sampingan proses ini adalah gas oksigen. Proses atau reaksi ini sangat memerlukan energi yang secara alami didapat dari cahaya matahari. Energi dari cahaya matahari itu diserap dari klorofil yang terdapat pada tumbuhan.
Sebenarnya, proses fotosintesis bukanlah reaksi tunggal, melainkan terdiri dari beberapa tahap reaksi yang kompleks. Reaksi tersebut dapat menghasilkan oksigen dan glukosa. Glukosa tersebut dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti selulosa dan dapat pula digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung melalui respirasi seluler yang terjadi baik pada hewan maupun tumbuhan. Secara umum reaksi yang terjadi pada respirasi seluler berkebalikan dengan persamaan di atas. Pada proses respirasi, gula atau glukosa dan senyawa lain akan bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan karbon dioksida, air, dan energi kimia.
Tumbuhan menangkap cahaya
menggunakan pigmen yang disebut klorofil. Pigmen inilah yang memberi
warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut
kloroplas. Klorofil menyerap cahaya yang akan digunakan dalam
fotosintesis. Meskipun seluruh bagian tubuh tumbuhan yang berwarna hijau
mengandung kloroplas, namun sebagian besar energi dihasilkan di daun. Di
dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung setengah
juta kloroplas setiap milimeter perseginya. Cahaya akan melewati lapisan
epidermis tanpa warna dan yang transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya
sebagian besar proses fotosintesis. Permukaan daun biasanya dilapisi oleh
kutikula dari lilin yang bersifat anti air untuk mencegah terjadinya penyerapan
sinar Matahari ataupun penguapan air yang berlebihan. Reaksi yang
terjadi dapat dituliskan secara sederhana sebagai berikut.
1. Tahap – tahap Fotosintesis
Proses
fotosintesis yang terjadi di kloroplas melalui dua tahap reaksi. Kedua reaksi
tersebut diantaranya adalah reaksi
terang dan reaksi gelap.
Kedua reaksi tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :
A. Reaksi Terang
A. Reaksi Terang
Reaksi terang
berlangsung di dalam membran tilakoid di grana. Grana adalah struktur bentukan
membran tilakoid yang terbentuk dalam stroma, yaitu salah satu ruangan dalam
kloroplas. Di dalam grana
terdapat klorofil, yaitu pigmen yang berperan dalam proses fotosintesis. Dalam
reaksi terang ini, klorofil menyerap cahaya nila. Energi yang ditangkap oleh
klorofil digunakan untuk memecah molekul air. Reaksi tersebut disebut reaksi
fotolisis karena proses penyerapan energi cahaya dan penguraian atau pemecahan
molekul air menjadi oksigen dan hidrogen. Reaksi fotolisis dapat ditulis
sebagai berikut :
Reaksi gelap berlangsung di
dalam stroma. Reaksi yang membentuk gula dari bahan dasar CO2 yang
diperoleh dari udara dan energi yang diperoleh dari reaksi terang. Reaksi gelap
tidak membutuhkan cahaya matahari, tetapi tidak dapat berlangsung jika belum
terjadi siklus terang karena energi yang dipakai berasal dari reaksi terang.
Ada dua macam siklus, yaitu siklus Calin-Benson dan siklus hatch-Slack. Pada
siklus Calin-Benson, tumbuhan menghasilkan senyawa dengan jumlah atom karbon
tiga, yaitu senyawa 3-fosfogliserat. Siklus ini dibantu oleh enzim rubisco.
Pada siklus hatch-Slack, tumbuhan menghasilkan senyawa dengan jumlah atom
karbon empat. Enzim yang berperan adalah pada siklus hatch-Slack adalah enzim
phosphoenolpyruvate carboxylase. Produk akhir siklus gelap diperoleh glukosa
yang dipakai tumbuhan untuk aktivitasnya atau disimpan sebagai cadangan energi.
2. Hasil Akhir Fotosintesis
Secara umum karbohidrat dianggap sebagai hasil akhir
fotosintesis. Namun patut diperhatikan istilah karbohidrat tersebut dapat
berupa monosakarida, disakarida, dan polisakaria. Sebenarnya hasil akhir
fotosintesis adalah gula sederhana beratom C-3. Senyawa ini sangat mudah
bereaksi, sehingga sebelum diangkut perlu diubah terlebih dahulu menjadi gula
lain, misalnya glukosa.
Glukosa diangkut melalui floem ke sel-sel daun yang lain yang tidak berfotosintesis, yakni sel-sel batang dan sel-sel akar untuk keperluan tumbuhan itu sendiri. Sisanya diubah ke dalam bentuk lain yaitu menjadi amilum, protein dan lipid yang disimpan untuk cadangan makanan. Cadangan makanan terutama di simpan didalam akar dan batang, tapi ada juga yang di simpan dalam daun.
Hasil lain dari proses fotosintesis yaitu berupa oksigen. Oksigen dilepas ke lingkungan melaui stomata. Oksigen yang dilepas dimanfaatkan oleh organisme lain untuk proses pernapasan.
Glukosa diangkut melalui floem ke sel-sel daun yang lain yang tidak berfotosintesis, yakni sel-sel batang dan sel-sel akar untuk keperluan tumbuhan itu sendiri. Sisanya diubah ke dalam bentuk lain yaitu menjadi amilum, protein dan lipid yang disimpan untuk cadangan makanan. Cadangan makanan terutama di simpan didalam akar dan batang, tapi ada juga yang di simpan dalam daun.
Hasil lain dari proses fotosintesis yaitu berupa oksigen. Oksigen dilepas ke lingkungan melaui stomata. Oksigen yang dilepas dimanfaatkan oleh organisme lain untuk proses pernapasan.
2.3 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Proses
Fotosintesis
Beberapa faktor yang mempengaruhi
proses fotosintesis dibagi menjadi 9 bagian yaitu sebagai berikut:
1. Cahaya
1. Cahaya
Cahaya merupakan sumber
energi untuk proses fotosintesis. Energi cahaya yang diserap oleh tumbuhan
tergantung pada intensitas sumber cahaya, panjang gelombang cahaya, dan lamanya
penyinaran yang terjadi. Pada batas-batas tertentu, semakin tinggi intensitas
cahaya matahari maka semakin banyak energi cahaya yang diserap oleh klorofil,
sehingga laju fotosintesis semakin meningkat. Cahaya matahari dengan intensitas
terlalu tinggi akan menimbulkan kerusakan pada klorofil.
2. Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan dapat
menyebabkan stomata atau mulut daun menjadi tertutup, dan dapat menghambat
penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju proses fotosintesis.
3.
Konsentrasi Karbon Dioksida
Laju fotosintesis akan dapat
ditingkatkan dengan meningkatkan CO2 atau karbon dioksida udara.
Semakin banyak CO2, maka semakin baiklah proses fotosintesis. Namun,
kadar karbon dioksida yang terlalu tinggi dapat meracuni atau menyebabkan
stomata tertutup, sehingga laju fotosintesis menjadi terhambat. Untuk itu, kenaikkan karbondioksida atau CO2 harus
disesuaikan dengan intensitas cahaya. Jika konsentrasi karbondioksida tidak
mencukupi laju fotosintesis akan turun. Apabila konsentrasi karbondioksida
ditingkatkan pelan-pelan maka laju fotosintesis akan meningkat hingga pada
tingkat tertentu.
4. Suhu
Suhu, mempengaruhi
kerja enzim untuk fotosintesis. Bila suhu naik 100 , kerja enzim
meningkat dua kali lipat. Hal ini terjadi pada suhu tertentu, bila suhu terlalu
tinggi, justru merusak enzim. Kebanyakan tumbuhan mengadakan fotosintesis
dengan baik pada kisaran suhu 10-35 0 .
5. Oksigen
Kenaikan kadar
oksigen dapat menghambat fotosintesis karena oksigen merupakan komponen untuk
respirasi. Oksigen akan bersaing dengan karbondioksida untuk mendapat hidrogen.
6. Kandungan
Klorofil
Kandungan klorofil dari setiap
tumbuhan berbeda-beda. Untuk membedakannya dapat dilihat pada warna daun. Daun yang menguning atau berwarna kekuningan berarti
kadar klorofilnya relatif masih sangat kurang. Sebaliknya, jika daun
berwarna hijau, maka daun tersebut memiliki kadar klorofil yang relatif tinggi.
Jika kekurangan klorofil, maka akan menurunkan laju fotosintesis. Dalam
memenuhi kekurangan klorofil, tumbuhan sangat memerlukan sejumlah ion anorganik
tertentu untuk membuat pigmen klorofil. Ion itu adalah Mg (Magnesium) dan N
(Nitrogen)..
8. Kadar
Fotosintat (hasil fotosintesis)
Jika kadar fotosintat seperti gula
berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau
bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.
9. Tahap
Pertumbuhan
Pada saat masih kecambah, tumbuhan
lebih rajin fotosintesis daripada yang sudah besar karena yang sedang tumbuh
butuh banyak energi untuk tumbuh membesar. Penelitian menunjukkan bahwa laju
fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang
tumbuhan dewasa.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Adapun
kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:
1.
Fotosintesis adalah proses
pengubahan energi cahaya matahari menjadi energi kimia kemudian menyimpannya
dalam bentuk glukosa. Proses ini terjadi hanya pada tumbuhan dan beberapa
ganggang (Kingdom Protista). Tumbuhan hanya memerlukan cahaya, CO2, dan H2O
untuk membentuk glukosa.
2.
Proses fotosintesis yang terjadi di kloroplas melalui
dua tahap reaksi. Kedua reaksi tersebut diantaranya adalah reaksi terang dan reaksi gelap. Reaksi terang yaitu
klorofil menyerap cahaya nila. Energi yang ditangkap oleh klorofil digunakan
untuk memecah molekul air. Reaksi tersebut disebut reaksi fotolisis karena
proses penyerapan energi cahaya dan penguraian atau pemecahan molekul air
menjadi oksigen dan hidrogen. Sedangkan reaksi gelap tidak membutuhkan cahaya
matahari, tetapi tidak dapat berlangsung jika belum terjadi siklus terang
karena energi yang dipakai berasal dari reaksi terang. Ada dua macam siklus,
yaitu siklus Calin-Benson dan siklus hatch-Slack. Pada siklus Calin-Benson,
tumbuhan menghasilkan senyawa dengan jumlah atom karbon tiga, yaitu senyawa
3-fosfogliserat. Siklus ini dibantu oleh enzim rubisco. Pada siklus
hatch-Slack, tumbuhan menghasilkan senyawa dengan jumlah atom karbon empat.
Enzim yang berperan adalah pada siklus hatch-Slack adalah enzim
phosphoenolpyruvate carboxylase. Produk akhir siklus gelap diperoleh glukosa
yang dipakai tumbuhan untuk aktivitasnya atau disimpan sebagai cadangan energi.
3.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
terjadinya fotosintesis seperti suhu, cahaya matahari, tahap pertumbuhan, kadar
fotosintat, air, kandungan klorofil, oksigen, kadar
,
DAFTAR PUSTAKA
Edi, Syahmi. 2014. Fisiologi Tumbuhan. Medan : Unimed
Rachmadiarti, Fida, dkk. 2007. Biologi Umum. Surabaya : Unesa
Unipress
Ryan. 2013. Makalah Fotosintesis. http://makalahfotosintesisryanrihi.blogspot.co.id/ .Diakses pada tanggal 09 September 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar